Tauhid, Tafsir, Hadits, Tasawuf, Fiqih, Hukum, Dakwah, Komunikasi, Sosial, Sains, Trending Topic

Friday 11 November 2016

Ziarah Kubur

Ziarah Kubur - Bagi kalangan ummat muslim ziarah kubur merupakan ibadah yang semestinya dilakukan untuk mengingatkan diri bahwasannya kita yang masih hidup menunggu giliran kapan kita berada di barzah seperti yang kita ziarahi, dengan begitu setidaknya kita akan berhati-hati ketika melakukan sesuatu dalam kehidupan, lebih rajin mengumpulkan bekal amal dan istiqomah menjauhi maksiat. Sebagai peringatan bagi yang masih hidup jangan terlena dengan dunia yang sesaat melupakan akhirat yang kekal, dapat mengambil suri tauladan yang baik dari kubur yang kita ziarahi semasa mereka hidup di dunia, sebetulnya banyak sekali pelajaran yang dapat kita raih dari ziarah kubur.

Ziarah Kubur


Namun tidak sedikit dari kita, lebih mengutamakan ziarah kubur kepada para wali, para syuhada, para pahlawan dari pada ziarah kubur kepada kedua orang tuanya sendiri yang sudah meninggal. Mereka rela mengorbankan waktunya, tenaganya bahkan hartanya demi ziarah kubur yang jauh, tetapi malas, lupa atau bahkan tidak tertarik ziarah kubur ke makam orang tuanya sendiri. Ada baiknya sebelum ziarah kubur yang jauh, kita mengutamakan dulu ziarah kubur kepada makam kedua orang tua yang sudah berada di barzah atau berkunjung kepada orang tua yang masih ada meminta do’a dan restunya, setelah itu baru kita ziarah kubur kepada makam yang lain. Karena ridho orang tua merupakan ridhonya Allah ketika berada di dunia, dengan ridho kedua orang tua kita akan memudahkan do’a yang kita panjatkan lebih cepat Allah ijabah.

Menurut syari’at agama islam, ziarah kubur bukan hanya sekedar menengok kubur, bukan sekedar menengok makam para wali, makam para syuhada, makam para pahlawan, bukan pula sekedar tahu dan mengerti dimana, atau untuk mengetahui keadaan kubur atau makam, akan tetapi kedatangan seseorang ke kuburan dengan maksud ziarah kubur adalah mendo’akan kepada yang berada di barzah, mengirim pahala kepadanya atas bacaan-bacaan ayat suci Al-Qur’an dan kalimah-kalimah thayyibah lainnya seperti bacaan tahlil, tahmid, tasbih, shalawat, dan lain sebagainya.

Karena ziarah kubur merupakan amal shalih bagi yang melakukannya, tentunya baginda Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim sebagai berikut :

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأَسَدِيُّ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ مَرْثَدٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُهُمْ إِذَا خَرَجُوا إِلَى الْمَقَابِرِ فَكَانَ قَائِلُهُمْ يَقُولُ فِي رِوَايَةِ أَبِي بَكْرٍ السَّلَامُ عَلَى أَهْلِ الدِّيَارِ وَفِي رِوَايَةِ زُهَيْرٍ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ لَلَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَةَ

(MUSLIM - 1620) : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah Al Asadi dari Sufyan dari Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah dari bapaknya ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan kepada mereka apa yang mesti mereka kerjakan apabila mereka hendak keluar ziarah kubur. Maka salah seorang dari mereka membaca do'a sebagaimana yang tertera dalam riwayat Abu Bakar; "AS SALAAMU 'ALA AHLID DIYAAR - sementara dalam riwayat Zuhair- AS SALAAMU 'ALAIKUM AHLAD DIYAARI MINAL MUKMINIIN WAL MUSLIMIIN WA INNAA INSYAA`ALLAHU BIKUM LAAHIQUUN ASALULLAHA LANAA WALAKUMUL 'AAFIYAH (Semoga keselamatan tercurah bagi penghuni (kubur) dari kalangan orang-orang mukmin dan muslim dan kami insya Allah akan menyulul kalian semua. Saya memohon kepada Allah bagi kami dan bagi kalian Al 'Afiyah (keselamatan)."

Hukum ziarah kubur adalah Sunnah dari baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau pernah ziarah kubur kepada para syuhada Uhud dan ke makam ahli baqi’ di Madinah. Jelaslah kalau kita melakukan ziarah kubur sebagaimana yang Rasul ajarkan maka kita akan mendapatkan pahala amal shalih, tetapi tidak berdosa ketika kita tidak ziarah kubur karena hukumnya berupa Sunnah. Mendo’akan ahli kubur adalah tugas kita yang masih hidup, apalagi kepada kedua orang tua yang sudah di barjah, mereka menunggu kiriman paha dari anaknya yang shalih, dengan begitu semoga anak cucu kita kelak mau mendo’akan dan ziarah kubur kepada makam kita nanti.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ziarah Kubur

0 komentar:

Post a Comment