Tauhid, Tafsir, Hadits, Tasawuf, Fiqih, Hukum, Dakwah, Komunikasi, Sosial, Sains, Trending Topic

Friday 25 November 2016

Qunut Nazilah dan Tata Caranya


Definisi Qunut Nazilah

Qunut secara terminologi adalah seperti yang dikatakan oleh Al-Hafidh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah: “Suatu doa di dalam shalat pada tempat yang khusus dalam keadaan berdiri.” (Fathul Bary, Imam Ibnu Hajar Al-Asqalany, 2/490.) Dan Nazilah artinya malapetaka atau musibah yang turun menimpa kaum muslimin dalam bentuk gempa, banjir, pembantaian, penyerangan, penganiayaan dan lain sebagainya.

Qunut nazilah adalah suatu hal yang disyariatkan dan amat disunnahkan ketika terjadi musibah. Sunnah qunut nazilah ini merupakan pendapat para ulama dari madzhab Hanafiyyah, Malikiyyah, Syafi’iyyah, Hanbaliyyah dan lain-lainnya.

Imam Syafi’i rahimahullah berkata: “Apabila turun musibah kepada kaum muslimin disyariatkan membaca qunut nazilah pada seluruh shalat wajib.” Syarhus Sunnah karya Imam Al-Baghawi, 2/279.

Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata: “Apabila turun bencana kepada kaum muslimin, hendaknya imam melakukan qunut dan diaminkan oleh orang yang dibelakangnya.”    Al-Mughni, 1/450  Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata: “Di kalangan ulama ada tiga pendapat tentang qunut. Yang paling benar dari tiga pendapat tersebut adalah, qunut disunnahkan ketika ada keperluan (ada bencana/musibah menimpa kaum muslimin, pent.)” Taudhih Al-Ahkam, Imam Ibnu taimiyyah

Pendapat-pendapat di atas tentunya berlandaskan hadits-hadits yang shohih & mutawatir seperti hadits Anas bin Malik -Radhiallahu ‘anhu- riwayat Bukhari-Muslim yang menjelaskan pelaksanaan qunut nazilah oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selama sebulan pada peristiwa pembantaian 70 shahabat penghafal Al-Quran, juga hadits Abu Hurairah -Radhiallahu ‘anhu- riwayat Bukhari-Muslim.

Berapa Lama Qunut Nazilah Dikerjakan

Dalam hadits Anas bin Malik dari riwayat Bukhari-Muslim, juga hadits Ibnu ‘Abbas  dari riwayat Abu Dawud dengan sanad hasan dan lain-lainnya, menunjukkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam pada peristiwa pembantaian 70 shahabat penghafal Al-Quran melakukan Qunut Nazilah selama sebulan.

Namun hal ini tidaklah menunjukkan bahwa pelaksanaan qunut nazilah hanya terbatas selama sebulan, kerena dalam hadits Abi Hurairah radhiallahu ‘anhu riwayat Bukhari-Muslim, juga hadits Bara’ bin Azib, Hifaf bin Ima’ riwayat Muslim serta hadits Anas bin Malik riwayat Ibnu Khuzaimah dan hadits-hadits lainnya menjelaskan dalam bentuk umum dan tidak menunjukkan batasan sebulan.

Maka dapat ditarik kesimpulan bahawa qunut nazilah tetap dilaksanakan sampai musibah tersebut diangkat dari kaum muslimin.


Qunut Nazilah dan Tata Caranya


Waktu Qunut Nazilah

Dari hadits-hadits yang menjelaskan tentang qunut nazilah dapat ditarik kesimpulan bahawa petunjuk Nabi –Shallallahu alihi wa sallam- dalam pelaksanaan qunut, yaitu beliau melakukan qunut nazilah pada seluruh shalat-shalat wajib dan beliau lebih memprioritaskan pelaksanaannya pada shalat Maghrib dan Subuh. Akan tetapi beliau tidak melakukan qunut setiap hari pada seluruh shalat lima waktu sekaligus. Ini merupakan fatwa dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah.

Qunut nazilah dapat dilaksanakan sebelum ruku’ atau setelah ruku’ di dalam shalat tersebut.  Akan tetapi pelaksanaannya setelah ruku’ lebih banyak dilakukan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Dua cara ini dicontohkan oleh Rasullah shallallahu alaihi wa sallam dalam hadist-hadits beliau yang mulia dan masyhur.

Tata Cara Qunut Nazilah


Tata cara qunut nazilah adalah sebagai berikut:

1. Tempatnya, adalah setelah mengucapkan: “Samiallahuliman hamidah-rabbana wa lakal hamdu”.Shahih Muslim, kitab Al-Masajid wa Mawadhi’ish Shalah: No. 1083, dan tafsir Ibnu Katsir I/411-412, 555). Imam Al-Bukhari juga meriwayatkan hadits ini dari Abu Hurairah.

2. Bacaan doa qunut nazilah lihat contoh DOA QUNUT NAZILAH.

3. Mengangkat kedua tangan ketika berdo’a, tetapi tidak disyariatkan untuk mengusap kedua tangan ke muka setelah selesai berdo’a karena tidak ada satupun hadits shahih yang menerangkan hal tersebut.

4. Mengeraskan do’a tersebut apabila sebagai imam, walaupun di dalam shalat yang bacaannya sirr (Shalat dhuhur dan Ashar).

5. Makmum mengangkat tangan & mengamini bacaan imam.

Setelah selesai membaca do’a qunut, Imam bertakbir untuk sujud, dst. Meneruskan shalat sampai salam.

Contoh Doa Qunut
 
(Diriwayatkan oleh Imam Baihaqy dalam As-Sunan Al-Kubro, juz 2, hal 210-211 dan dinyatakan shahih olehnya. Rujuk juga dalam catatan kaki syarah As-Sunnah, juz 3 hal 131.)

 اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ وَالمُسْلِمِينَ وَالمُسْلِمَاتِ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ َيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ *  
 اللَّهُمَّ الْعَنْ كَفَرَةَ أَهْلِ الْكِتَابِ الَّذِيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ وَيُكَذِّبُوْنَ رُسُلَكَ وَيُقَاتِلُوْنَ أَوْلِيَاءَكَ *
 اللَّهُمَّ خَالِفْ بَيَنْ كَلِمِهِمْ وَزَلْزِلْ أَقْدَامَهُمْ وَأَنْزِلْبِهِمْ بَأْسَكَ الَّذِي لاَتَرُدُّهُ عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِيْنَ  *
 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ , اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَعِيْنُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنُثْنِي عَلَيْكَ الخَيْرَ وَلاَ نَكْفُرُكَ وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ  *
 اللَّهُمَّ إِياَّكَ نَعْبُدُ وَلَكَ نُصَلِّي وَنَسْجُدُ وَ إِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ, نَرْجُوْ رَحْمَتَكَ وَنَخْشَى عَذَابَكَ, إِنَّ عَذَابَكَ بِالْكُفّارِ مُلْحِقٌ  *
 اللَّهُمَّ انْصُرْ المُجَاهِدِيْنَ فِيْ فِلَسْطِيْنَ, اللَّهُمَّ انْصُرْ المُجَاهِدِيْنَ فِيْ أَفْغَانِسْتَان, اللَّهُمَّ انْصُرْ المُجَاهِدِيْنَ فِيْ عِرَاق, اللَّهُمَّ انْصُرْ المُجَاهِدِيْنَ فِيْ كَشْمِير, اللَّهُمَّ انْصُر *
   المُجَاهِدِيْنَ فِيْ شِيْشَان, اللَّهُمَّ انْصُرْ المُجَاهِدِيْنَ فِيْ أَنْدُوْنِيْسِيَا, اللَّهُمَّ انْصُرْ المُجَاهِدِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ وَفِي كُلِّ زَمَانٍ يَارَبَّ العَالَمِيْن  
 وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ * 

Artinya

“Ya Allah, Ampunilah kami, kaum mukminin dan mukminat, kaum muslimin dan muslimat. Persatukanlah hati mereka perbaikilah hubungan di antara mereka, dan menangkanlah mereka di atas musuh-Mu dan musuh mereka.”
“Ya Allah! Laknatlah orang-orang kafir Ahlil kitab (Yahudi dan Nasrani) yang senantiasa menghalangi jalan-Mu, mendustakan Rosul-Rosul-Mu, dan memerangi wali-wali-Mu.”
“Ya Allah! Cerai-beraikanlah persatuan dan kesatuan mereka, goyangkanlah langkah-langkah mereka, dan turunkanlah atas mereka siksa-Mu yang tidak akan Engkau jauhkan dari kaum yang berbuat jahat.”
“Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, Ya Allah sesungguhnya hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan, meminta ampunan, dan senantiasa memuji-Mu atas kebaikan yang engkau berikan. Kami tidak kafir kepada-Mu dan kami berlepas diri serta meninggalkan orang-orang yang durhaka kepada-Mu.”
“Ya Allah, hanya kepada Engkau kami beribadah, hanya karena Engkau kami shalat dan sujud, hanya kepada Engkau pula kami berusaha dan berkhidmat. Kami sangat mengharap rahmat-Mu dan kami pun takut akan siksa-Mu, karena sungguh siksa-Mu itu tidak akan pernah berkurang atas orang-orang kafir.”
“Ya Allah Tolonglah Para Mujahidin di Palestina, Ya Allah! Tolonglah para mujahidin di Afghanistan, Ya Allah! Tolonglah para mujahidin di Iraq, Ya Allah! Tolonglah para mujahidin di Kashmir, Ya Allah! Tolonglah para mujahidin di Syisyan, Ya Allah! Tolonglah para mujahidin di Indonesia, dan Ya Allah! Tolonglah para mujahidin di setiap tempat dan setiap masa, Wahai Rabb seluruh Alam.”
“Semoga shalawat serta salam, terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa salllam, beserta keluarganya dan para sahabatnya.”


Contoh Doa Qunut Yang Panjang

Lafadznya bisa dikurangi, tetapi tetap berisi permohonan keselamatan dan kemenangan kepada para mujahidin dan kaum muslimin. Dan permohonan kehancuran, kesempitan, himpitan dan kesusahan bagi orang-orang kafir dan musyrik, semisal Amerika, Israel, Inggris, Australia dan Indonesia dll. Serta tokoh-tokohnya.

 اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ وَالمُسْلِمِينَ وَالمُسْلِمَاتِ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ
 رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
 رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِيْ أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
 اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا تَحُوْلُ بَيْنَنَا وبَيْنَ مَعاصِيكَ، وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنا بِهِ جَنَّتَكَ، وَمِنَ اليَقين مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا؛ اللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأسْمَاعِنَا وَأبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا، وَاجْعَلْهُ الوَارِثَ مِنَّا، وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا، وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا، وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا، وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحمُنَا
 اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الكِتَابِ، ومُجْرِيَ السَّحابِ، وَهازِم الأحْزَابِ، اهْزِمْهُمْ وَانْصُرْنَا عَلَيْهِمْ‏,
 اللَّهُمَّ اشْدُد وَطْأَتَكَ عَلىَ مُضَرْ، وَاْجعَلَهَا عَلَيْهِم سِنِينَ كَسِنِي يُوْسُف
 اللَّهُمَّ اشْدُد وَطْأَتَكَ عَلىَ حُكُمَة أَمْرْيكًا وَ إِسْرَاءِيلْ وَاْجعَلَهَا عَلَيْهِم سِنِينَ كَسِنِي يُوْسُف
 اللَّهُمَّ أنْتَ عَضُدِي وَنَصِيْرِي، بِكَ أَحُولُ وَبِكَ أَصُولُ، وَبِكَ أُقاتِلُ‏
 اللَّهُمَّ إنَّا نَجْعَلُكَ فِي نُحُورِهِمْ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شُرُورِهِمْ
 اللَّهُمَّ الْعَنْ كَفَرَةَ أَهْلِ الْكِتَابِ الَّذِيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ وَيُكَذِّبُوْنَ رُسُلَكَ وَيُقَاتِلُوْنَ أَوْلِيَاءَكَ
 اللَّهُمَّ خَالِفْ بَيَنْ كَلِمِهِمْ وَزَلْزِلْ أَقْدَامَهُمْ وَأَنْزِلْبِهِمْ بَأْسَكَ الَّذِي لاَتَرُدُّهُ عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِيْنَ
 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ , اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَعِيْنُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنُثْنِي عَلَيْكَ الخَيْرَ وَلاَ نَكْفُرُكَ وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ
 اللَّهُمَّ إِياَّكَ نَعْبُدُ وَلَكَ نُصَلِّي وَنَسْجُدُ وَ إِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ, نَرْجُوْرَحْمَتَكَ وَنَخْشَى عَذَابَكَ, إِنَّ عَذَابَكَ بِالْكُفَّارِ مُلْحِقٌ
 اللَّهُمَّ انْصُرْ المُجَاهِدِيْنَ فِيْ فِلَسْطِيْنَ, اللَّهُمَّ انْصُرْ المُجَاهِدِيْنَ فِيْ أَفْغَانِسْتَان, اللَّهُمَّ انْصُرْ المُجَاهِدِيْنَ فِيْ عِرَاق, اللَّهُمَّ رْ المُجَاهِدِيْنَ فِيْ انْصُ كَشْمِير, اللَّهُمَّ انْصُرْ المُجَاهِدِيْنَ فِيْ شِيْشَان, اللَّهُمَّ انْصُرْ المُجَاهِدِيْنَ فِيْ أَنْدُوْنِيْسِيَا, اللَّهُمَّ انْصُرْ المُجَاهِدِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ وَفِي كُلِّ زَمَانٍ يَارَبَّ العَالَمِيْن
 وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ

Artinya:

“Ya Allah ampunilah kami, orang yang beriman baik dari laki-laki maupun perempuan, orang Islam laki-laki dan perempuan, satukanlah hati-hati mereka, dan perbaikilah keadaan mereka, tolonglah mereka dari musuh-musuh-Mu.”
“Ya Allah berikanlah kesabaran kepada kami, dan teguhkanlah kaki-kaki kami, dan tolonglah kami dari kedzaliman orang-orang kafir.”
“Ya Allah ampunilah dosa kami, mudahkanlah urusan kami, dan teguhkanlah kaki-kaki kami, dan tolonglah kami dari kedzaliman orang-orang kafir.”
“Ya Allah berikanlah kami rasa takut kepada-Mu dari perbuatan kesalahan yang terjadi sesama kami, dan dari bermaksiat kepadamu, dan dari ketaatan yang tidak diterima, sehingga tidak bisa memasuki surga-Mu, dan dari yakin yang dapat menghilangkan kesusahan dunia, ya Allah, berikanlah manfaat dari kenikmatan yang telah Engkau berikan kepadaku yang berupa pendengaran, penglihatan, dan kekuatan semua itu tidak akan berfungsi kecuali karena-Mu, dan jadikanlah dia sebagai pewaris bagi kami, berikanlah pembalasan yang setimpal kepada orang-orang yang telah berbuat dzalim kepada kami, dan tolonglah kami dari orang-orang yang telah memusuhi kami, janganlah Engkau jadikan musibah ini menimpa agama kami, jangan Engkau jadikan dunia sebagai tujuan terbesar bagi kami, dan janganlah Engkau berikan kekuasan atas kami kepada orang-orang yang tidak menghormati kami.”
“Ya Allah yang telah menurunkan Al-Kitab, yang telah menjalankan awan-awan di langit, yang telah menghancurkan musuh-musuh-Nya dalam peperangan, hancurkanlah mereka dan tolonglah kami.”
“Ya Allah berikanlah kesempitan kepada orang-orang yang telah memberikan kesusahan kepada kami, jadikanlah mereka terhimpit sebagai tahun-tahun Yusuf.”
“Ya Allah berikanlah kesempitan kepada Negara Amerika dan Negara Israel, dan jadikanlah mereka terhimpit sebagai tahun-tahun Yusuf.”
“Ya Allah Engkaulah yang membantu dan menolongku, Dari-Mulah segala kekuatan, dan karena-Mu-lah aku berperang.”
“Ya Allah sesungguhnya kami jadikan Engkau pendukung untuk menyembelih (mengalahkan) mereka. Dan kami berlindung kepada Engkau dari kejahatan mereka.”
“Ya Allah! Laknatlah orang-orang kafir Ahlil Kitab (Yahudi dan Nasrani) yang senantiasa menghalangi jalan-Mu, mendustakan Rosul-Rosul-Mu, dan memerangi wali-wali-Mu.”
“Ya Allah! Cerai-beraikanlah persatuan dan kesatuan mereka, goyangkanlah langkah-langkah mereka, dan turunkanlah atas mereka siksa-Mu yang tidak akan Engkau jauhkan dari kaum yang berbuat jahat.”
“Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, Ya Allah sesungguhnya hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan, meminta ampunan, dan senantiasa memuji-Mu atas kebaikan yang engkau berikan. Kami tidak kafir kepada-Mu dan kami berlepas diri serta meninggalkan orang-orang yang durhaka kepada-Mu.”
“Ya Allah!! Hanya kepada Engkau kemi beribadah, hanya karena Engkau kami shalat dan sujud, hanya kepada Engkau pula kami berusaha dan berkhidmat. Kami sangat mengharap rahmat-Mu dan kami pun takut akan siksa-Mu, karena sungguh siksa-Mu itu tidak akan pernah berkurang atas orang-orang kafir.”
“Ya Allah tolonglah para mujahidin di Palestina, Ya Allah! Tolonglah para mujahidin di Afghanistan, Ya Allah! Tolonglah para mujahidin di Iraq, Ya Allah! Tolonglah para mujahidin di Kashmir, Ya Allah! Tolonglah para mujahidin di Syisyan, Ya Allah! Tolonglah para mujahidin di Indonesia, dan Ya Allah! Tolonglah para mujahidin di setiap tempat dan setiap masa, Wahai Rabb seluruh Alam.”
“Semoga shalawat serta salam, terlimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salllam, beserta keluarganya dan para sahabatnya.”



Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Qunut Nazilah dan Tata Caranya

0 komentar:

Post a Comment