Tauhid, Tafsir, Hadits, Tasawuf, Fiqih, Hukum, Dakwah, Komunikasi, Sosial, Sains, Trending Topic

Tuesday 22 November 2016

Shalat Adalah Tiang Agama

Shalat Adalah Tiang Agama - Islam sungguh agama indah, tidak salah kalau Islam rahmatan lil alamin. Salah satu keindahannya terletak pada ajarannya yang lengkap. Ajaran agama Islam mengajarkan pemeluknya untuk menyembah Allah Swt salah satunya dengan melaksanakan shalat, baik shalat wajib yang lima waktu maupun shalat Sunnah sebagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Shalat wajib dikerjakan lima kali dalam sehari semalam, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan kepada kita shalat sebagai tiang agama atau penyangga agama. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Imam Baihaki

اَلصَّلاَةُ عِمَادُ الدِّينِ مَنْ أَقَامَهَا فَقَد أَقَامَ الدِّينَ وَمَن هدمَهَا فَقَد هَدَممَ الدِّينَ

Shalat adalah tiang agama, barangsiapa yang menegakannya, maka ia telah menegakan agamanya dan barang siapa yang merobohkannya, berarti ia telah merobohkan agamanya.

Dalam hadits tersebut sudah sangat jelas bahwa shalat adalah tiang agama, jika tiang itu roboh, agama juga akan ikut roboh. Sebaliknya jika tiang itu kokoh, agama juga akan ikut kokoh. Kokohnya tiang agama tercipta manakala shalat didirikan, sementara kalau shalat ditinggalkan, tiang tersebut akan rapuh.

Di sinilah pentingnya seorang Muslim untuk terus mendirikan shalatnya. Selama ia masih mendirikan shalat, agamanya akan terjaga dan kokoh. Jika agamanya sudah kokoh, kehidupannya akan bahagia dan tentram. Namun sebaliknya, ketika shalatnya sering ditinggalkan maka ibadah yang lainnya pun tidak jauh dari shalatnya. Karena shalat merupakan barometer kehidupan seorang Muslim.



 
Shalat sebagai tiang agama, juga memiliki berbagai keutamaan. Di antara keutamaan tersebut, bahwa shalat merupakan syarat bagi diteriamanya amal dan iman. Jika shalatnya baik, dipandang baiklah amalan-amalan yang lainnya, jika shalatnya buruk, dipandang buruklah amalan yang lainnya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat An-Nasai :

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَا سَبُ بِهِ العَبْدُ بِصَلاَتِهِ فَإِن صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنجَحَ وَإِن فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ

Sesungguhnya permulaan amalan seseorang yang diperhatikan (pada hari kiamat) ialah shalat. Jika urusan shalatnya baik, maka sungguh beruntung dan sukses. Tetapi apabila shalatnya rusak, maka sungguh celaka dan rugi.

Selanjutnya shalat merupakan seutama-utama syiar Islam dan sukuat-kuat tali perhubungan antara hamba dengan Allah Swt. Shalat juga merupakan ibadah yang sangat mendekatkan hamba kepada Allah. Dalam hal ini, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

أَقْرَبُ مَا يَكُوْنُ العَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَا جِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ

Sedekat-dekat hamba kepada Allah ialah dikala hamba itu bersujud. Maka perbanyaklah do’a dalam sujud itu. (HR. Muslim dari Abu Hurairah)

Dalam kehidupan sehari-hari, shalat juga dapat mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar. Hal ini sebagaimana dinyatakan Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Ankabut ayat 45 :

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu daripada al-Kitab dan dirikanlah shalat; sesungguhnya shalat itu mencegah dari yang keji dan yang munkar. Dan sesungguhnya ingat akan Allah itu adalah lebih besar. Dan Allah Mengetahui apa pun yang kamu perbuat.”
Ayat tersebut menjelaskan bahwa shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Tentulah dalam hal ini bukanlah sembarang shalat. Akan tetapi, shalat yang mampu mencegah perbuatan yang keji dan mungkar adalah shalat yang dilakukan secara khusuk di mana orang shalat merasakan kedekatannya dengan Allah. Ketika seorang hamba selalu mera dirinya diawasi oleh Allah di mana pun ia berada, tentu ia tidak berani melakukan perbuatan yang keji dan mungkar, karena takut diketahui oleh Allah. Dengan demikian, ia akan terhindar dari perbuatan keji dan mungkar.

Oleh karena itu, marilah kita merawat shalat kita, memperbaiki shalat kita. Dari yang biasanya shalat di rumah, berusaha melaksanakan shalat berjama’ah di masjid. Karena itu sudah seharusnya, dan sebaik-baiknya syiar agama Islam. Semoga kita tergolongkan kepada Ummat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang menjaga agama Allah melalui shalat berjama’ah.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Shalat Adalah Tiang Agama

0 komentar:

Post a Comment