Tauhid, Tafsir, Hadits, Tasawuf, Fiqih, Hukum, Dakwah, Komunikasi, Sosial, Sains, Trending Topic

Wednesday 16 November 2016

Meraih Keberuntungan Dengan 6 Tahapan Kesabaran


Pernahkah kita mengeluh atas segala permasalahan yang menimpa? Saya kira semua orang pernah mengalaminya. Mengeluh kadang terjadi tatkala kita tak kuasa menahan penderitaan. Mengeluh memang kadang terjadi secara spontan. Meski demikian, kita tak seharusnya banyak mengeluh karena dikhawatirkan akan putus asa. Sebaiknya, kita senantiasa bersabar atas segala penderiitaan.


Meraih Keberuntungan Dengan 6 Tahapan Kesabaran


Sabar merupakan kunci pokok menghadapi permasalahan. Orang yang sabar akan memperoleh ketenangan dan segala persoalannya bisa teratasi. Dengan kesabaran pula, orang akan menyadari kelemahan dirinya dan bertambah harapannya kepada Allah. Karena itu, tidak salah jika Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menyatakan bahwa sabar mencakup separuh iman.

الصَّبْرُ نِصْفُ الْإِيْمَانِ وَالْيَقِينُ الإِيْمَانُ

Sabar adalah separuh iman dan keyakinan adalah seluruh keimanan (HR. At-Thabrani dan Al-Baihaki)

Terkait dengan sabar, Imam Al-Mawardi dalam Addab ad-Dunya wa ad-Din membagi kesabarn dalam enam hal.

Pertama, sabar di dalam menjalankan perintah Allah Swt dan menjauhi larangan-Nya. Dengan kesabaran ini, akan dicapai keta’atan yang tulus sehingga manusia berhak mendapatkan pahala. Sebagaimana firman Allah Swt :

إِنّمَا يُوفَّى الصَّبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS. Az-Zumar : 10)

Kedua, sabar atas bencana menyedihkan yang menghabiskan waktunya. Orang yang sabar dalam kondisi seperti ini akan merasakan ketenangan dan mendapat pahala jika kesabarannya didasari keta’atan. Namun, jika tidak merasakan ketenangan, ia akan memikul beban kesedihan berkepanjangan dan berarrti dia bersabar karena terpaksa sehingga dia pun berdosa.

Ketiga, sabar karena gagal meraih sesuatu yang diharapkan. Orang yang sabar atas kegagalan yang menimpanya akan merasa terhibur setelahnya, sedangkan merasa menyesal setelah putus asa adalah suatu kebodohan.

Keempat, sabar terhadap ancaman menakutkan yang dikhawatirkan akan terjadi. Jangan cepat merasa gelisah terhadap sesuatu yang belum tetrjadi, sebab kebanyakan kegelisahan itu dusta dan kebanyakan rasa takut bisa dikalahkan.

Kelima, sabar dalam menunggu terwujudnya keinginan atau kenikmatan yang diharapkan. Orang yang langsung tercengang melihat kenikmatan, maka jalan untuk meraih yang diinginkan akan tertutup dan dirinya akan terprovokasi oleh sifat tamak. Orang yang semacan ini justru semakin menjauh dari sesuatu yang diharapkannya dan semakin besar bencana yang menimpanya.

Keenam, sabar atas musibah yang menimpa atau membebaskan diri sesuatu yang menakutkan. Bersabar dalam konisi seperti itu dapat membuka pintu-pintu inisiatif dan mampu membendung tipu daya musuh. Orang yang sedikit sabarnya, akalnya menjadi buntu dan penderitaannya semakin bertambah.

Itulah pembagian sabar menurut Imam Al-Mawardi. Dari pembagian tersebut, kita semakin mengerti bahwa dalam kondisi-kondisi tertentu kita harus bersabar.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Meraih Keberuntungan Dengan 6 Tahapan Kesabaran

0 komentar:

Post a Comment