Tauhid, Tafsir, Hadits, Tasawuf, Fiqih, Hukum, Dakwah, Komunikasi, Sosial, Sains, Trending Topic

Thursday 17 November 2016

Balasan Allah Kepada Orang Yang Memperhatikan Anak Yatim

Jangan heran ketika menemukan anak yatim yang nakal, bandel atau keras kepala. Sejatinya anak yatim memiliki sifat seperti itu, tidak lain semua itu adalah ujian dari Allah kepada kita, mampukah kita memperhatikan nasibnya dengan sabar tidak mengeluh karena kebandelannya. Tidak sedikit juga anak yatim yang pendiam tidak seperti biasanya, itu juga ujian dari Allah kepada kita, mampukah kita menghiburnya dari kesedihan yang menimpanya.

Agama Islam yang rahmatan lil alamin tidak hanya mengurusi persoalan ‘ubudiyah saja. Agama Islam juga mengurusi persoalan social seperti anjuran untuk memperhatikan anak yatim. Anjuran ini malah sangat jelas dan tegas, di mana orang yang menghardik anak yatim digolongkan Allah sebagai orang yang mendustakan agama. Allah Swt menjelaskan hal ini dalam surat Al-Ma’un ayat 1-2 :

أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ 1 فَذَٰلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim,

Anjuran Allah untuk memperhatikan anak yatim bukan hanya tercantum dalam surah Al-Ma’un, di dalam surat An-Nisa ayat 35 juga Allah Swt demikian :

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri

Allah sangat menganjurkan untuk memperhatikan anak yatim, hal ini juga seimbang dengan balasan yang diberikan Allah. Apa balasan bagi mereka yang mau memperhatikan anak yatim? Tak lain adalah surga. Hal ini sebagaimana dijelaskan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam :

اَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هَكَذَا  وَاَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا

Aku dan pengasuh anak yatim (kelak) di surge seperti dua jari ini (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menunjuk jari telunjuk dan jari tengah serta agak merenggangkan keduanya). (HR. Bukhari)

Juga di dalam hadits lain, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَنْ ضَمَّ يَتِيْمًا بَيْنَ مُسْلِمِينَ فِى طَعَامِهِ وَشَرَابِهِ حَتَّى يَسْتَغْنِيَ عَنْهُ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ

Barangsiapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim di antara dua orang yang Muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga. (HR. Abu Ya’la)

Dua hadits di atas menjelaskan dengan detail bahwa orang yang memperhatikan nasib anak yatim  akan di balas dengan surga. Ini adalah bentuk perhatian yang istimewa dari Allah Swt. Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim sudah sepatutnya kita senantiasa memperhatikan anak yatim. 




Memperhatikan anak yatim bisa dilakukan dengan berbagai cara. Bagi mereka yang bisa menjadi pengasuh, sebaiknya asuhlah anak yatim. Asuhlah mereka dengan penuh kasuh sayang sebagaimana anak sendiri agar mereka merasa nyaman dan bisa tumbuh dengan baik.

Mereka juga perlu dididik dengan baik agar bisa tumbuh menjadi anak yang berkualitas. Pendidikan agamanya maupun pendidikan umum merupakan hak anak yatim yang harus di berikan. Jangan sampai hidup mereka sia-sia karena tidak mengenyam pendidikan.

Bagi orang yang kaya, harta yang dimiliki bisa dipakai untuk mencukupi kebutuhan anak yatim. Berikan mereka kecukupan harta untuk biaya hidup sehari-hari, biaya pendidikan, biaya untuk pengembangan diri, dan sebagainya. Jangan sampai harta tersebut sia-sia karena dipakai untuk kepentingan pribadi semata, dan jangan sampai tertipu dengan kebakhilan.

Memperhatikan anak yatim juga bisa dilakukan dengan mendirikan panti asuhan atau mendirikan pesantren. Hal ini bisa dilakukan oleh perseorangan maupun kelompok. Dengan adanya panti atau pesantren, nasib mereka bisa lebih diperhatikan.

Semoga kita tidak sia-siakan ladang amal yang Allah sediakan lewat anak yatim di sekitar kita, sehingga kita bisa beramal shalih lewat anak yatim. Karena kita sangat merindukan kebersaman dengan Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam kelak di surga Allah Swt. Semoga kita tidak tergolongkan kepada orang yang mendustakan agama, karena rela dan sengaja sengsarakan anak yatim yang berada di sekitar kita.


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Balasan Allah Kepada Orang Yang Memperhatikan Anak Yatim

0 komentar:

Post a Comment