Tauhid, Tafsir, Hadits, Tasawuf, Fiqih, Hukum, Dakwah, Komunikasi, Sosial, Sains, Trending Topic

Monday 14 November 2016

Bahaya Ghibah/Gosip

Kesempatan ini kataislam.com akan membahas Bahaya Ghibah/Gosip

Kehidupan dunia ini membuat kita sibuk dengan pekerjaan, apalagi ketika hidup sudah berkeluarga. Selain kebutuhan diri sendiri, ada istri dan anak yang kebutuhan hidupnya harus terpenuhi. Itu kewajiban seorang suami, lebih terasa capeknya ketika kita melihat seorang ibu yang harus mengurusi kebutuhan keluarganya, mendidik anak, mempersiapkan hidangan makan, intinya jadi ibu rumah tangga juga tidak semudah mengedipkan mata.

Semua kesibukan yang melelahkan itu akan terobati ketika kita sedang berkumpul dengan keluarga, kerabat, tetangga, teman seperjuangan. Selalu ada canda tawa yang melupakan beban kehidupan dunia, cerita kesana kesini membuat kita enjoy, waktu pun akan terasa cepat pada saat seperti itu. Namun tanpa kita sadari, tidak sedikit dari perbincangan seperti itu kita menyertakan pembicaraan orang yang tidak ada dalam kumpulan itu.




Lebih jelasnya, kita sering membicarakan orang lain ketika berkumpul seperti itu. Dalam agama islam membicarakan atau menggunjing orang lain itu dinamakan ghibah, dalam istilah populer saat ini disebut gosip. Semua orang mengetahui apa itu gosip atau ghibah, tetapi tidak semua orang merasakan bahwa dia sedang bergosip.

Ghibah atau gosip itu nikmat sekali, selalu bikin kita penasaran tentang orang lain yang belum kita ketahui. Bahkan kita bahagia sekali ketika mengetahui aib dan rahasia orang lain. Namun harus kita ketahui sebagai ummat Islam yang rahmatan lil alamin, perbuatan itu bisa merusak kehidupan kita dan mengotori hati kita. Allah melarang kita melakukan ghibah/gosip (membicarakan atau menggunjing oorang lain), karena dengan ghibah/gosip kita telah merusak kehormatan orang lain. Oleh karena itu perbuatan ghibah/gosip dilarang oleh Allah :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. 

Ada yang masih ingat dengan Sumanto?
Manusia kanibal yang memakan daging mayat setelah dibunih, setelah mayat dipotong-potong atau di mutilasi kemudian potongan daging manusia itu di masak untuk dimakan. Siapa coba yang tidak merakan jijik atau tidak merasa geram atas perbuatan itu. Ilustrasi itu supaya jadi bayangan terhadap mereka yang suka ghibah/gosip.

Pengertian ghibah/gosip menurut agama Islam yakni perbuatan menggunjing orang lain, baik membicarakan aib atau sesuatu yang apabila didengar oleh orang yang dibicarakan dia akan benci. Sebagaimana hadits Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam :

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ الْقَعْنَبِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ يَعْنِي ابْنَ مُحَمَّدٍ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّهُ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْغِيبَةُ قَالَ ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ قَالَ إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدْ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدْ بَهَتَّهُ

(ABUDAUD - 4231) : Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz -maksudnya Abdul Aziz bin Muhammad- dari Al 'Ala` dari Bapaknya dari Abu Hurairah berkata, "Rasulullah pernah ditanya, "Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan ghibah?" beliau menjawab: "Engkau menyebut tentang saudaramu yang ia tidak sukai." Beliau ditanya lagi, "Bagaimana pendapatmu jika apa yang ada pada saudaraku sesuai dengan yang aku omongkan?" Beliau menjawab: "Jika apa yang engkau katakan itu memang benar-benar ada maka engkau telah berbuat ghibah, namun jika tidak maka engkau telah berbuat fitnah."

Sebagai perbuatan yang dilarang oleh Allah, orang yang melakukan perbuatan ghibah/gosip dan tidak mau bertaubat, dia akan mendapatkan hukuman dari Allah swt. Berikut ini hukuman bagi orang yang melakukan ghibah/gosip.

Pertama, kelak orang yang suka ghibah/gosip akan mencakar wajah dan dadanya sendiri ketika di akhirat. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam :

Ketika aku mi’raj (naik di langit), aku melewati suatu kaum yang kuku-kukunya dari tembaga dalam keadaan mencakar wajah-wajah dan dada-dadanya. Lalu aku bertanya, “siapakah mereka itu wahai Malaikat Jibril?” Malaikat Jibril menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang memakan daging-daging manusia dan merusak kehormatannya.” (HR. Abu Dawud).

Para ‘Ulama mengatakan bahwa yang dimaksud denngan memakan daging-daging manusia dalam hadits ini adalah berbuat ghibah/gosip (menggunjing), sebagaimana pemisalan pada surat Al-Hujurat ayat 12.

Kedua, orang yang suka ghibah/gosip (menggunjing) dan mencari aib saudaranya, maka Allah akan membuka aibnya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam :

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَكْثَمَ وَالْجَارُودُ بْنُ مُعَاذٍ قَالَا حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ وَاقِدٍ عَنْ أَوْفَى  بْنِ دَلْهَمٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ
صَعِدَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمِنْبَرَ فَنَادَى بِصَوْتٍ رَفِيعٍ فَقَالَ يَا مَعْشَرَ مَنْ أَسْلَمَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يُفْضِ الْإِيمَانُ إِلَى قَلْبِهِ لَا تُؤْذُوا الْمُسْلِمِينَ وَلَا تُعَيِّرُوهُمْ وَلَا تَتَّبِعُوا عَوْرَاتِهِمْ فَإِنَّهُ مَنْ تَتَبَّعَ عَوْرَةَ أَخِيهِ الْمُسْلِمِ تَتَبَّعَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ وَمَنْ تَتَبَّعَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ وَلَوْ فِي جَوْفِ رَحْلِهِ
قَالَ وَنَظَرَ ابْنُ عُمَرَ يَوْمًا إِلَى الْبَيْتِ أَوْ إِلَى الْكَعْبَةِ فَقَالَ مَا أَعْظَمَكِ وَأَعْظَمَ حُرْمَتَكِ وَالْمُؤْمِنُ أَعْظَمُ حُرْمَةً عِنْدَ اللَّهِ مِنْكِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ حَدِيثِ الْحُسَيْنِ بْنِ وَاقِدٍ وَرَوَى إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ السَّمَرْقَنْدِيُّ عَنْ حُسسَيْنِ بْنِ وَاقِدٍ نَحْوَهُ وَرُوِي عَنْ أَبِي بَرْزَةَ الْأَسْلَمِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوُ هَذَا

(TIRMIDZI - 1955) : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Aktsam dan Al Jarud bin Mu'adz keduanya berkata, Telah menceritakan kepada kami Al Fadlu bin Musa, telah menceritakan kepada kami Al Husain bin Waqid dari Aufa bin Dalham dari Nafi' dari Ibnu Umar ia berkata; Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam menaiki mimbar lalu menyeru dengan suara yang lantang: "Wahai sekalian orang yang telah berIslam dengan lisannya namun keimanan belum tertancap di hatinya, janganlah kalian menyakiti kaum muslimin dan jangan pula kalian memperolok mereka, jangan pula kalian menelusuri dan membongkar aib mereka, maka barang siapa yang menyelidiki aib saudaranya seIslam niscaya Allah akan menyelidiki aibnya dan barang siapa yang aibnya diselidiki aibnya oleh Allah niscaya Allah akan membongkar aibnya meskipun di dalam rumahnya sendiri." Nafi' berkata: Suatu hari Ibnu Umar melihat Ka'bah, lantas beliau berkata, "Betapa agungnya kamu, dan betapa luhurnya kehormatanmu namun seorang mukmin lebih agung kehormatannya di sisi Allah dari padamu. Berkata Abu Isa; Ini merupakan hadits gharib yang tidak kami ketahui kecuali dari haditsnya Al Husain bin Wakid. Dan Ishaq bin Ibrahim As Samarqandi meriwayatkan dari Husain bin Wakid seperti hadits di atas. Diriwayatkan juga dari Abi Barzah Al Aslamy dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam seperti hadits di atas.

Inilah beberapa balasan yang akan Allah berikan kepada orang-orang yang terbiasa dengan ghibah/gosip. Balasan tersebut setimpal dengan perbuatan mereka. Oleh karena itu supaya kita aman dari balasan keburukan gosip/ghibah, kita harus berhati-hati agar tidak menggunjing orang lain. Apalagi saat ini tayangan-tayangan televisi banyak menghadirkan gosip-gosip, terutama gosip para artis. Jika kita tidak hati-hati, maka kita terkena imbasnya.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Bahaya Ghibah/Gosip

0 komentar:

Post a Comment